PT Rifan Financindo Berjangka - Gelar juara NBA 2020 yang diraih Los Angeles Lakers di dalam gelembung NBA (NBA Bubble) menjadi salah satu pencapaian paling kontroversial dalam sejarah liga. Meskipun secara resmi diakui oleh NBA, diskusi mengenai apakah titel tersebut layak mendapat tanda bintang (*) atau dianggap "tidak penuh" masih terus berlanjut hingga hari ini.
Lakers dan Dominasi di Gelembung NBA 2020
Musim 2019–2020 menjadi salah satu musim paling tidak biasa dalam sejarah NBA karena pandemi COVID-19 yang memaksa liga ditunda selama empat bulan. Saat liga dilanjutkan kembali, pertandingan berlangsung di fasilitas ESPN Wide World of Sports Complex di Orlando tanpa penonton, media terbatas, dan protokol kesehatan ketat.
Pendapat Para GM dan Eksekutif NBA Soal Gelar Lakers
Pro: Lingkungan Gelembung Lebih Sulit
Beberapa General Manager (GM) dan pelatih menyatakan bahwa justru lingkungan bubble lebih sulit secara mental dan emosional dibandingkan musim biasa. Tanpa gangguan eksternal, keunggulan strategi dan kohesi tim menjadi penentu utama.
“Apa yang dilakukan Lakers sangat luar biasa. Mereka tetap fokus di lingkungan yang sangat menekan,” – Seorang GM Wilayah Barat (anonim)
Kontra: Tidak Ada Perjalanan, Tidak Ada Tekanan Penonton
Sebaliknya, sebagian pihak berargumen bahwa ketiadaan penonton dan perjalanan antar kota membuat jalur menuju gelar menjadi lebih mudah secara fisik dan mental. Beberapa bahkan menyebut kejuaraan ini sebagai "bubble ring" atau gelar gelembung, bukan gelar sejati.
“Kondisinya tidak normal. Tidak bisa dibandingkan dengan playoff biasa,” – Eksekutif NBA Timur
LeBron James Menanggapi Narasi Asterisk
LeBron James secara vokal menolak klaim bahwa gelar 2020 memiliki tanda bintang. Menurutnya, setiap kejuaraan memiliki tantangan unik, dan gelembung justru memperlihatkan siapa yang benar-benar memiliki fokus dan komitmen juara.
“Kami menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Gelar ini adalah salah satu yang paling sulit.” – LeBron James
Argumen Validitas Gelar NBA 2020 Secara Statistik
Secara statistik, performa Lakers dalam playoff 2020 justru menunjukkan dominasi:
Babak Playoff | Lawan | Skor Seri | Margin Kemenangan Rata-rata |
---|---|---|---|
Putaran 1 | Portland Trail Blazers | 4–1 | +11,2 poin |
Semifinal Wilayah | Houston Rockets | 4–1 | +10,0 poin |
Final Wilayah | Denver Nuggets | 4–1 | +9,8 poin |
Final NBA | Miami Heat | 4–2 | +13,4 poin |
Perbandingan dengan Gelar-gelar NBA Kontroversial Lain
Tahun | Tim Juara | Isu Kontroversial |
---|---|---|
1999 | San Antonio Spurs | Musim singkat karena lockout (50 game) |
2012 | Miami Heat | Musim dipersingkat karena lockout (66 game) |
2020 | Los Angeles Lakers | Lingkungan bubble, tanpa penonton, tanpa home-court advantage |
NBA telah beberapa kali mengalami musim abnormal, namun semua gelar tetap diakui secara resmi dan tidak ada yang dibatalkan atau diberi tanda khusus.
Apakah Gelar 2020 Perlu Diberi Tanda Asterisk?
Secara historis dan legal, NBA tidak pernah menandai gelar dengan tanda asterisk, bahkan saat terjadi musim yang dipersingkat atau abnormal. Satu-satunya aspek yang berubah adalah konteks naratif di antara penggemar dan media.
Gelar 2020 tetap tercatat dalam arsip resmi NBA sebagai kejuaraan penuh, dan Lakers mendapatkan cincin juara seperti biasa. Tidak ada perbedaan nilai secara administratif.
Comments
Post a Comment