PT Rifan Financindo Berjangka - Piala Dunia U-17 2023 hanya berjarak dua pekan lagi. Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti berharap, waktu yang tersisa bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki kekurangan pasukannya.
Seperti diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Turnamen usia muda ini bakal berlangsung di empat kota -Solo, Bandung, Surabaya, dan Jakarta- mulai 10 November hingga 2 Desember mendatang. Indonesia bakal bergabung di grup A bersama Maroko, Panama, dan Ekuador.
Sebelum tampil, Timnas Indonesia U-17 telah menjalani pemusatan latihan di Jerman. Para pemain digembleng sejak 18 September dan menjalani sederet agenda uji coba sebelum kembali ke Tanah Air pada 23 Oktober 2023. Dari tujuh sparring partner, Timnas hanya menang dua kali. Empat pertandingan lainnya berakhir dengan kekalahan, sementara satu pertandingan berakhir dengan imbang.
Bima Sakti bersyukur bisa menyelesaikan pemusatan latihan tersebut. "Ada tujuh uji coba. Progresnya di awal kita mengalami penurunan karena mungkin cuaca, lamanya TC yang lima minggu, agak sedikit drastis memang kondisi pemain. Tapi dari segi permainan, mereka menunjukkan progres, dan Alhamdulillah semuanya berjalan lancar,” kata Bima seperti dikutip dari situs resmi PSSI.
BACA JUGA : PT Rifan - Selain Sentimen Pendaftaran Capres-Cawapres, The Fed hingga Rupiah Bayangi Pasar Modal
"Ada beberapa kekurangan, kelemahan yang perlu kita benahi, mudah-mudahan dua minggu sebelum Piala Dunia nanti, kita bisa memperbaiki kekurangan itu,” lanjut mantan kapten timnas Indonesia itu.
Salah satu yang jadi perhatian Bima Sakti adalah soal koordinasi. Menurutnya, komunikasi antarpemain maupun koordinasi saat bertahan dan menyerang masih perlu perbaikan. "Kami juga sudah melihat video-video saat uji coba, evaluasi dari sana, semoga itu menjadi perbaikan untuk kami,” ungkap Bima.
Timnas Indonesia U-17 Perlu Adaptasi Cuaca
Meski terhindar dari grup neraka, perjalanan Indonesia di Piala Dunia U-17 bukan berarti mudah. Bima Sakti pun berharap, para pemain mampu memanfaatkannya untuk beradaptasi kembali dengan cuaca Tanah Air. Selain itu, Bima Sakti meminta para pemain untuk menjaga kondisi kebugarannya.
"Kami juga akan mengadakan latihan, di Surabaya kami juga akan adaptasi seperti pertandingan, suasana latihan, kemudian jamnya juga, itu yang kami dari pelatih akan buat, semoga mereka cepat beradaptasi dan bisa pulih lagi kondisinya serta bisa fokus lagi ke Piala Dunia nanti,” jelas Bima.
Attacking Timnas Indonesia U-17 Perlu Diperbaiki
Sementara itu, bagi Muhammad Iqbal Gwijangge, tuntasnya TC bukan berarti berakhirnya latihan mereka. Itu merupakan awal untuk kemudian nantinya bisa lebih fokus menghadapi Piala Dunia U-17 di Indonesia. Dia mewakili teman-temannya mendapatkan banyak pelajaran yang luar biasa di Jerman.
“Alhamdulillah kita banyak pelajaran yang bisa diambil setelah TC di Jerman, dan tujuh kali uji coba, terutama saat beruji coba dengan tim-tim kuat di sana, seperti Frankfurt dan Mainz, agar kita tahu kekurangan, kelemahan dan kelebihan kita, apa yang harus kita tingkatkan lagi, agar nanti di Piala Dunia U-17 Indonesia kita bisa memberikan hasil yang maksimal,” tutur Iqbal.
"Kami masih harus matangkan lagi di attacking, final third dari tengah ke depan, attacking position juga kita harus tingkatkan lagi saat di Indonesia nanti, supaya lebih efektif dan efisien bermain bolanya waktu kita nanti menghadapi tim-tim seperti Ekuador, Panama dan Maroko,” tambahnya.
"Saya berharap semua pemain bisa mengambil semua pelajaran selama TC di Jerman, bagaimana tim-tim di Eropa bermain bola, supaya nanti di Piala Dunia saat bermain melawan tim-tim Eropa, kita terbiasa dan sudah tahu bagaimana cara mereka bermain dan mengatasinya,” ujar Iqbal.
Tim U-17 dijadwalkan tiba di Tanah Air, Selasa (24/10/2023) dan melanjutkan TC di Jakarta sebelum bertolak ke Surabaya awal November mendatang. Selama TC Jerman, tim asuhan Bima Sakti juga diperkuat beberapa pemain baru, seperti Amar Rayhan Brkic, Chow Yun Damanik dan Welber Jardim.
PT Rifan Financindo Berjangka - Gfr
Comments
Post a Comment