PT Rifan Financindo Berjangka - Sejak ditunjuk sebagai pelatih kepala Arsenal pada Desember 2019, Mikel Arteta membawa visi baru: menggabungkan gaya permainan modern dengan filosofi penguasaan bola. Namun, meski terdapat beberapa pencapaian seperti Piala FA 2020 dan posisi runner-up di Premier League 2022/23, banyak pihak mulai mempertanyakan apakah progres Arsenal di bawah kepemimpinannya benar-benar signifikan atau sekadar hasil dari investasi besar dan momentum sesaat.
Statistik Performa Arsenal di Era Arteta
Mari kita lihat lebih dalam pencapaian Arsenal di bawah Arteta dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Musim | Posisi Liga | Poin | Gol Dicetak | Gol Kebobolan | Trofi |
---|---|---|---|---|---|
2019/20 | 8 | 56 | 56 | 48 | FA Cup |
2020/21 | 8 | 61 | 55 | 39 | - |
2021/22 | 5 | 69 | 61 | 48 | - |
2022/23 | 2 | 84 | 88 | 43 | - |
2023/24 | 3 | 82 | 78 | 38 | - |
Meskipun ada peningkatan dalam jumlah poin dan produktivitas gol, Arsenal masih gagal meraih gelar liga, dan seringkali tampil kurang konsisten dalam pertandingan krusial.
Kritik Utama terhadap Mikel Arteta
-
Kurangnya Trofi Utama
Meski investasi besar pada pemain seperti Declan Rice, Kai Havertz, dan Gabriel Jesus, Arsenal belum mampu menyaingi dominasi Manchester City di liga. -
Ketergantungan pada Pemain Muda
Arteta membangun tim di sekitar talenta muda seperti Bukayo Saka, Martin Ødegaard, dan William Saliba. Namun, dalam laga penting, kurangnya pengalaman sering kali menjadi masalah. -
Rotasi Pemain yang Kontroversial
Beberapa keputusannya dalam rotasi pemain, seperti mencadangkan Aaron Ramsdale atau memainkan Havertz di posisi tidak alami, menuai kritik keras dari penggemar dan pengamat sepak bola. -
Taktik Terlalu Kaku
Gaya permainan berbasis penguasaan bola terkadang membuat Arsenal kesulitan menghadapi tim yang bermain defensif dan mengandalkan serangan balik cepat.
Perbandingan Arteta dengan Pendahulunya
Mikel Arteta sering dibandingkan dengan pelatih sebelumnya seperti Unai Emery dan Arsène Wenger.
Pelatih | Win Rate | Rata-rata Gol per Laga | Trofi |
---|---|---|---|
Arsène Wenger (20 tahun pertama) | 57% | 1,9 | 3 Liga Inggris, 7 FA Cup |
Unai Emery | 55% | 1,7 | - |
Mikel Arteta | 59% | 1,8 | 1 FA Cup |
Walau Arteta memiliki persentase kemenangan yang lebih tinggi dibanding Emery, dominasi dan kontinuitas seperti era Wenger masih belum terlihat.
Pemain yang Gagal Bersinar di Bawah Arteta
Beberapa pemain justru mengalami penurunan performa sejak diasuh Arteta:
-
Nicolas Pépé: Rekrutan termahal Arsenal gagal berkembang dan akhirnya dipinjamkan.
-
Kieran Tierney: Tersingkir karena perubahan sistem taktik.
-
Emile Smith Rowe: Jarang tampil setelah cedera panjang, tak mampu kembali ke performa puncak.
Sementara pemain seperti Fabio Vieira dan Jakub Kiwior juga belum mampu memberikan dampak signifikan.
Comments
Post a Comment